Bokep Pron|Link Bokep| Cerita Sex Pertama Ku Sewaktu SMA | Cerita sex panas ini bener-bener gak bisa ku lupakan. Pengalaman sex yang menggelikan tiap kali aku mengingatnya. Hanya disini dan pertama kal ini aku akam menceritakan pengalaman sex pertamaku ini. Siap-siap ajak alian tersenyum geli waktu membacanya, cerita sex pengalaman pertama yang aneh, seru dan menggelikan.. tapi ini bener-bener terjadi loh..

Sebelumnya perkenalkan, sebut saja namaku Cindy umur 16 tahun. Aku akan menceritakan kisah seruku waktu masih duduk di bangku kelas 1 SMA di Pekanbaru. Aku sekolah di SMA swasta katolik terkenal. Aku termasuk anak yang pandai di kelas. Temanku banyak, karena aku orangnya seru dan gokil. Dan aku juga suka pesta, bukan pesta sex loh.. hehe.. Beberapa waktu sekali aku dan teman teman segank suka mengadakan pesta di berbagai tempat. Kalau lagi ada uang kami bahkan menyewa restoran hotel untuk pesta. Dengan mengundang teman teman seangkatan, kami patungan untuk menyewa tempat. Kadang di Westin, Sheraton, Shanri-la atau Majapahit.
Aku sangat menikmati masa-masa SMA dulu, berkumpul dengan teman-teman. Meskipun aku anak yang pandai tidak berarti aku anak yang belajar melulu. Aki juga pernah ikut teman-teman bolos pelajaran atau eskul. Malah pernah aku terlibat ngerjain guru. Lucu sekali. Untung dengan wajahku yang polos ini aku dapat lolos dari hukuman. Aku bilang kalau aku tidak ikut-ikut. Dan para guru percaya. Yang kena ya teman-teman pria.
Selain teman wanita, aku juga punya banyak teman pria. Tapi aku selalu memegang prinsip, bahwa selama belum kuliah aku tidak akan pacaran. Soalnya rugi. Aku tidak akan mendapatkan teman yang banyak. Beberapa dari mereka pernah berusaha menjadikanku pacar. Menurut mereka aku cukup keren dan asyik. Tapi aku ya menolak dengan halus sehingga tidak menyakiti perasaan mereka. Soalnya merkea juga teman sendiri. Kalau sakit hati kan persahabatan bisa bubar.
Kupikir-pikir aku memang keren kok. hihihi… Yang jelas aku rutin aerobic seminggu tiga kali. Postur tubuhku juga lumayan, tapi beberapa teman mengatakan aku agak kurus. Dengan tinggi 163 cm, beratku hanya 46 kg, Tapi biarlah tidak apa apa yang penting kan sexy.
Kejadian mendebarkan dan tidak akan terlupakan ku alami waktu pesta valentine bulan Februari. Seperti biasa, kami segera mempersiapkan event besar ini dengan pesta yang heboh. Bahkan kami menentukan tema pesta kali ini. Seluruh undangan harus pakai kostum aneh. Asyik juga meskipun akhirnya tidak ada yang sewa kostum, hanya kostum bikinan sendiri hasil modifikasi bersama.
Aku sendiri memakai gaunku yang model jaman kerajaan. Seperti gaun Cinderella dengan rok menggembung disumpal jalinan kain dan sejenis kawat lentur seperti kandang atam. Payah juga. Agak mengganggu waktu duduk. Tapi saat aku memakaunya aku seperti melihat wanita anggun tempo dulu. Hanya kurang payung kecil dan wig pirang. Aku mempersiapkan kostum ini semalaman dibantu Mamaku. Aku rasa ini akan jadi pesta Valentine terheboh sepanjang SMA.
Karena pada saat itu semua hotel tidak menyewakan restorannya (karena masing-masing sudah punya pesta valentine), maka kami sepakat untuk menggunakan villa salah satu teman kami di Trawas. Villa ini besar sekali dan full fasilitas. Kami sudah sering menginap beramai-ramai di tempat ini.
Kami mengundang banyak sekali anak kelas 2.Maka saat kami memulai pestanya kami benar-benar seperti dalam acara besar. Ada yang berkaraoke, ada yang joget dan ada yang main biliyard. Pokoknya kami menikamti seluruh fasilitas di villa.
Mendekati puncak acara, yaitu disko ramai-ramai, aku pergi ke meja minuman untuk mengambil minum lagi. David temanku yang anak orang kaya itu mensponsori berbagai macam minuman, dari yang beralkohol sampai juice buah-buahan. Aku tertarik dengan minuman berwarna hijau daun yang entah sampai saat ini aku tidak tau namanya. Mungkin Fanta, hihihi..
Tiba-tiba dari bawah meja yang ditutupi taplak besar muncul salah sati temanku Jodi.
Aku kaget dan bertanaya, “Ngapain kamu?”
Dia bilang kalau mau bikin kejutan di tengah arena disko dengan muncul tiba-tiba pakai kostum Zorro. Aku hanya tertawa mendengarnya. Soalnya dari tadi Jodi tidak muncul. Baru muncul sekarang dengan kostum Zorronya yang kacau balau.
Sekedar informasi, Jodi adalah sahabat baikku sejak kecil. Kebetulan rumah kami berdekatan. Dari kecil kami selalu main bersama, sekolah di sekolah yang sama dan kadang kala beli baji kembaran. Orang tuaku dan orang tuanya sudah kenal baik sejak pindah di komplek perumahanku sekitar tahun 1980. Sebenarnya aku ada sedikit perasaan sih sama Jodi. Tapi kok rasanya dia hanya menganggapku saudara. Jadi ya kusimpan baik-baik saja. Yang tau hanya sahabatku Dina.
Aku menyetujui usulnya. Kemudian dia bilang kalau dia butuh bantuanku. Dia mau sembunyi di dalam rokku yang besar, terus aku di suruh jalan ke tengah arena, dan dia segera muncul. Kemudian berlagak menyandera salah satu cewek. Jelas saja aku tidak mau. Kesenangan dia dong. Terus dia bilang kalau dia kan sudah sering lihat aku berenang. Buat apa malu. Lagi pula ini kan teman-teman sendiri.
Setelah kupikir-pikir, okelah. Dia tohh sudah sering melihatku pakai baju renang maupun baju senam kok. Dan aku tidak malu. Selama ini Jodi juga tidak pernah kurang ajar padaku. Malah cenderung memperhatikan dan menyayangiku.
Kemudian setelah mendapatkan persetujuanku, dia segera menpersiapkan topengnya dan masuk ke dalam rokku. Tidak ada yang melihatnya masuk ke dalam rokku, karena meja minuman ini ada di sudut samping tangga, agak jauh dari kerumunan. Jadi semua berjalan lancar. Aku senyum-senyum saja membayagkan rencana si Jodi. Sebenarnya risih juga ada seorang pria, meskipun si Jodi, berada dekat sekali dengan daerah pinggulku. Tapi kupikir toh dia sudah sering lihat. Aku merasa dia sedang membetulkan posisinya di dalam rokku. Memang rokku besar juga dan Jodi orangnya kurus. Tapi pasti cukup sulit bagi orang setinggi kira-kira 175 cm untuk bergerak.
Tiba-tiba bagai disambar petir, aku baru ingat kalau aku ternyata pakai celana dalam terbaruku yang model G-string. Model celana dalam yang bagian depannya kecil sekali dan bagian belakangnya masuk di antara pantatku. Sekalin itu aku hanya pakai stocking warna coklat. Wajahku mendadak bersemu merah. Jantungku berdebar. Jodi belum pernah melihat pantatku terbuka sedemian rupa. Dia pasti melihat pantatku. Aku segera panik dan berusaha memanggil Jodi.
Aku baru sadar kalau Jodi diam saja di dalam rokku. Aku hanya merasakan hembusan napasnya di pahaku. Berarti dia sedang melihat daerah kemaluanku. Aku menepuk-nepuk rokku dan berusaha memanggilnya. Tapi dia diam saja. Kemudian kulihat Dina dan Dewi menhampiriku. Mereka mengambil minum dan menanyakan kenapa aku berdiri di pojok terus. Kok tidak bersama teman yang lain.
Sementara aku bercakap-cakap dengan Dina dan Dewi, aku merasa kalau Jodi berpindah ke belakang. Sial. Dia pasti sedang menikmati pantatku yang montok. Aku merasa hembusan napasnya yang dekat sekali. Sedetik kemudian dia mulai meraba pantatku. Aku tersentak, sehingga Dina bertanya. Aku berusaha menjelaskan kalau au hanya kaget karena minuman yang kuambil ternyata tidak enak. Aku segera berlagak mengganti dengan minuman yang lain.
Dalam hatiku berkata, “Awas kamu Ndi..!”
Sebenarnya aku bisa saja menolak dengan mengangkat rokku atau bergerak ke samping, sehingga Jodi keluar. Tapi ada perasaan aneh dan mendebarkan kala Jodi meraba pantatku. Aku merasa sensasi yang aneh yang belum pernah ku rasakan.
Tau kalau aku tidak marah, Jodi semakin berani. Dia mengelus-elus pantatku dengan lembut, dari batas pinggul ke bawah terus hingga daerah selangkangan. Kemudian dia mengusap-usap perlahan dengan gerakan tidak beraturan. Kadang berputar lebar, kemudian makin ke tengah. Aku begitu menikmatinya walau aku terus berbicara dengan Dina dan Dewi. Entah rona wajahku berubah atau tidak.
Kemudian Dina mengajakku karaoke. Aku bilang kalau aku masih mau mencobai minum yang ada. Setelah Dina dan Dewi pergi dengan keherenan, aku setengah berbisik memanggil Jodi. Kutepuk kepalanya (kira-kira) dan kusuruh segera keluar meskipun sebenarnya aku penasaran.
Jodi hanya berkata, “Sebentar…!” sambil tetap meneruskan aksinya.
Kemudian disco time mulai. Lampu mulai dipadamkan, hanya lampu disko mini punya Samuel yang dinyalakan. Sehingga suasana cenderung gelap. Hanya arena disko yang agak terang dengan lampu warna warni. Kulihat beberapa pasangan mulai larut dalam kegelapan. Ada yang asyik berciuman, ada yang berdansa mesra, bahkan kulihat pasangan yang asyik petting di sofa. Aku mengingatkan Jodi untuk segera memulai aksinya. Namun dia diam aja. Aku jadi salah tingkah.
Melihat suasana yang mendukung, Jodi segera melancarkan jurus baru yang membuatku semakin terlena. Dia menciumi pantatku dengan lembut. Mulailah perlahan, dari pantat yang kiri kemudian yang kanan. Setelah mencium seluruh permukaan pantatku, Jodi mulai menjilatinya keduanya. Aku ampai memejamkan mata karena asyiknya. Geli sekali tapi enak. Membuat bulu kudukku berdiri. Pantatku sampai tegang dan merapat. Suaraku masih menyuruh Jodi keluar, tapi hatiku masih menginginkan dia meneruskan aksinya.
Saat itu perasaanku campur aduk. Otakku sudah lepas kontrol. Karena Jodi merasa aku hanya setengah hati menyuruhnya keluar, dia semakin berani. Dia berpindah ke depan dan menempelkan mulutnya di daerah kemaluanku. Dengusan napasnya yang hangat sampai antara pahaku. Aku bergetar dan mulai menyukainya. Aku diam saja waktu dia menciumi dan menjilati daerah itu sampai celana dalamku basah. Aku merasa otot-otot di sekitar kemaluanku mengejang. Rasanya seperti merapat terus.
Dia terus menjilati dan menyodot sambil tanganya meremas-remas pantatku.
“Aahh..!” hanya desahan tertahan itu yang keluar dari mulutku.
Pantatku menegang terus karena geli dan nikmat. Aku tidak mengerti apa yang harus ku lakukan, akrena ini pengalamn baru bagiku. Aku hanya merasakan dan merasakan. Suaraku tenggelam dalam suara keras Hhouse music yang berdebam-debam.
Kemudian Jodi melakukan suatu hal yang paling mengejutkan seumur hidupku. Dengan beraninya dia menurunkan celana dalamku sampai ke paha. Aku malu sekali. Dia melihat yang tidak boleh dilihat. Dia melihat kemaluanku. Matanya tepat di depan kemaluanku. Sesuatu yang tidak pernah dilihat pria manapun sejak di tumbuhi bulu. Aku malu sekali dan menyuruhnya menghentikan perbuatannya. Tapi dai malah melepaskan celana dalamku sampai ke bawah.
Aku hampir marah padanya sampai tiba-tiba aku merasa ada benda lembut dan hangat lewat di antara paha yang kurapatkan menyentuh permukaan kemaluanku.
“Aahh..!” aku menjerit tertahan.
Antara kaget dan geli, kusadari dia menjilati kemaluanku. Lembut sekali. Mendadak kemarahanku hilang tidak berbekas, bahkan ingin dia tetap meneruskan. Aku memejamkan mata dan mengerang. Aku berpegangan pada sisi tangan dan meja minuman. Lidahnya bermain ke sana kemari. Benar-benar nikmat. Tanpa terasa aku semakin melebarkan kakiku.
“Ahh..!” jilatannya semakin terasa.
Seakan tau keinginanku, Jodi memasukkan wajahnya di antara pahaku dan menjilati kemaluanku sepuas-puasnya. Seluruh kemaluanku masuk ke dalam mulutnya. Kemudian dengan kuat dia menhisap kemaluanku. Rasanya seluruh cairanku terhisap keluar. Badanku menegang seperti orang kesetrum.
Setelah itu, lidahnya menjulur keluar masuk secara terus menerus namun lembut. Terbersit perasaan malu, namun nafsuku mengalahkannya. Pikiranku sudah terbang ke khayangan.
Cerita Sex Pertama Ku Sewaktu SMA | Uuhhh..! Apalagi aku merasakan lidahnya bermain di antara blahan bibir kemaluanku. Dihisap, dukulum, dijilat dan diciumi, Sampai pada tahap lidahnya memainkan klitorisku.
Uuhh..! Sensasinya, benar-benar membuatku terlena. Dengan ujung lidahnya dia menjilati klitorisku. Ke atas bawah, berputar dan kadang dengan seluruh permukaan lidahnya yang lebar, melewati klitorisku ke depan dan ke belakang.
Aku sudah tidak perduli pada sekeliling. Toh suasana gelap. Aku membiarkan Jodi menjilati dan memainkan kemaluanku. Celana dalamku terasa mengganggu sehingga aku membiarkan Jodi melepaskannya dari kakiku. Kemudian salah satu kakiku dinaikkan ke pundaknya, Aahh… Semakin nikmat. Aku membiarkan dia menghisap sambil kedua tanganya menyibak bibir kemaluanku. Aku merasa kemaluanku terbuka lebar dan bagian dalamnya dijilati oleh lidahnya yang lembut.
Luar biasa..! Benar-benar nikmat tidak terkira. Aku sepertiorang gila yang menahan erangan. Ingin rasanya aku berteriak merasakan aksinya sepuas-puasnya.
Dalam waktu kira-kira sepuluh menit dia mengerjai kemaluanku, aku merasa ada dorongan aneh. Seluruh otot di daerah kemaluanku mengejang dan rasanya seperti ada sesuatu yang mau keluar dari kemaluanku. Aku tidak dapat menahan dan mencengkram pinggiran meja dengan kuat. Jodi tetap menjilati klitorisku dengn cepat. Dan akhirnya, setelah perasaan yang tidak dapat ku gambarkan karena nikmatnya, aku menjadi lemas, lemas sekali. Seakan-akan seluruh tulangku lepas. Aku sempoyongan. Untungnya Jodi sigap dan menyangga kedua kakiku.
Dengan susah payah aku berpegangan pada tangga dan Jodi keluar dari rokku dan memapah pundakku. Kemudian kami menyadarkan diri di tangga dan dia mengambil minuman segar dan menawarkan padaku. Aku mengangguk malu. Setelah kami berdua minum, dia segera mencium pipiku seperti biasa dan menanyakan padaku apa aku suka dengan tindakannya tadi. Ciumannya terasa lain. Lebih lembut. Aku pura-pura marah dan mengatakan aku tidak suka. Tapi Jodi kembali mencium pipiku dan menggodaku dengna bertanya enak mana dihisap, dijilati atau di kulum? Aku memukul bahunya sambil menyembunyikan wajahku yang tersipu.
Aku masih malu sekali mengingatnya. Mungkin kalau lampunya terang dia dapat tertawa melihat wajahku yang tidak karuan. Sambil mengantongi celana dalamku yang jatuh di lantai dia berkata kalau pernah lihat BF dan ingin mempraktekkan apa yang dilihat. Terutama dia penasaran dengan kemaluan cewek. Penasaran apakah cewek memang bereaksi seperti itu atau hanya acting saja. Karena itu waktu melihat celana dalamku yang seksi itu dia penasaran ingin mencobanya.
Sialan, terus aku yang dijadikan kelinci percobaan pikirku.
“Tapi itu nggak akan membuatku hamil kan..?” aku bertanya polos.

Dia tertawa dan berkata “Gile kamu Cin, nggak ada yang masuk ke kemaluanmu kok. Kamu masih perawan, bagaimana bisa hamil..? Lagipula aku nggak akan merusak masa depanmu. Aku sayang banget sama kamu.”
Lega juga mendengar perkataannya.
Aku sudah berpikir yang tidak-tidak. Bagaimana kalau aku hamil…? Bagaimana kalau aku sudah tidak perawan..?Bagaimana kalau aku tidak kawin dengannya..? Namun aku lega semuanya tidak akan terjadi.
Malam itu aku meneruskan pesta sampai pualng tanpa menggunakan celana dalam, rasanya aneh, dingin. Sedang oto-oto kemaluanku masih berdenyut-denyut nikmat seperti perasaan mau pipis. Soalnya ini pertama kali orgasme. Ternyata asyik dan menegangkan juga berada di antara teman-teman tidak memakai celana dalam. Dan mereka tidak tau. Celana dalamku yang basah dimasukkan tasnya Jodi bersama pakaian gantinya. Dia janji akan mengantarkan lewat pos. Sialan dia.
Sejak saat itu aku semakin akrab dengan Jodi. Aku terkadang masih suka membayangkan perbuatannya pada kemaluanku. Kenikmatannya yang mengasikkan. Jodi juga semakin dekat padaku. Kemana-mana makin sering berdua. Sampai teman-teman mengira kami jadian. Kalau di rumah tidak ada orang, kami sering mJodi bersama. Dan Jodi masih sering melakukan kesukaannya megerjai kemaluanku sampau aku orgasme, kali ini sambil meremas-remas payudaraku.
Aku juga mulai belajar menghisap burungnya Jodi. Lewat BF, aku belajar merangsang burung agar mencapai orgasme. Soalnya aku kasihan melihat dia selalu onani setelah memuaskan aku. Jodi baik juga, dia tidak memaksaku melakukan itu. Dia hanya senang kalau aku orgasme. Aku jadi semakin tidak enak mendengarnya. Maka itu aku cari kesempatan mempraktekkan ‘ilmuku’ saat rumahku kosong.
Di siang hari, di rumah aku sering sendirian. Kakak perempuanku sekolah di luar ngeri sedangkan ayahku kerja sampai sore. Kalau ibuku sering aktif di beberapa organisasi sejak aku SMA. Tinggal pembantuku yang agak-agak lugu.
Ketika kesempatan itu tiba, aku segera mengontak Jodi agar datang ke rumahku. Segera setelah Jodi masuk ke kamarku, aku menyampaikan makdusku. Jodi hanya tertawa dan segera meremas-remas lembut kedua payudaraku. Aku bilang kalau akuserius. Tapi dia tidak perduli, malah tangannya meraba-raba kemaluanku.
Kemudian dia membuka dasterku sehingga aku hanya pakau celana dalam saja. Kemudian tangannya masuk ke celna dalamku. Dia meremas kemaluanku. Kudorong dia ke ranjangku, kemudian kukunci pintu dan kunyalakan BF di bagian yang sudah ku pelajari. Kemudian kubuka celananya.
Pertama kalinya, sambil melihat BF di kamarku, aku mulai dengan memegang seluruh bagian burung Rasa penasaranku semakin menjadi-jadi saat menggenggam burungnya secara langsung. Mulai kepalanya, batangnya dan telurnya. Kemudian kuusap-usap. Jodi memejamkan mata dan mendesah.
Kupikir, “Wah.. bisa nihh..!”
Terus aku mulai dengan mengurutnya seperti cara dia onani. Perlahan-lahan, kemudian makin cepat. Jodi bergetar seperti orang kedinginan. Keplaa burungnya mulai basah. Aku semakin hanyut oleh perasaan. Senang rasanya kalau dapat membuatnya orgasme. Lalu kulihat di BF, si cewek mulai memasukkan burung lawan mainnya ke mulut dan memainkannya dengan lidah. Perlahan kucoba mendekatkan mulutku ke burungnya. Dengan jelas kepala burungnya yang merah dan basah. Aku terhenti sejenak.
Kemudian Jodi berkata kalau aku tidak siap tidak usah. Justru perkataannya semakin membuatku merasa egois. DIa tidak jijik kok aku merasa jijik. Dengan cepat kumasukkan kepala burungnya ke mulutku. Jodi mengerang dengan keras. Rasanya aneh. Seperti rasa besi. Hihihi.. Aku melirik ke arah TV melihat apa saja yang dilakukan si cewek dan bagaimana reaksi si cowok. Soalnya aku penasaran.
Kuhisap perlahan naik turun sambil tanganku mengelus-elus terlurnya. Konon katanya telur itu kalau diusap-usap nikmatnya sebJoding dengan kalau puting payudara diusap-usap. Perasaan aneh karena bau dan rasa burung yang asing sgera hilang melihat Jodi mengerang-erang dan memejamkan matanya karena nikmat. Aku ingat perasaanku saat itu. Aku segera meneruskan aksiku.
Kulihat di TV si cewek meneteskan ludahnya ke kepala burung dan menjilatnya. Aku menirunya. Wooww… si Jodi tampak menikmatinya. Lalu kujilati batang burungnya dari pangkal sampai ujung kepalanya. Lalu kuhisap lagi sedalam-dalamnya, terus keluar masuk sambil tanganku mengelus-elus telurnya.
Setelah berbagai gaya mengerjai burung kulancarkan, Jodi terlihat akan mencapai klimaks. Sambil marintih dia memintaku mengocoknya. Aku mengocoknya dengan kecepatan tinggi sehingga dia makin kejang-kanjang tidak karuan. Aku tidak mengerti kecepatan yang sesuai bagaimana. Tiba-tiba dari kepala burungnya menyemprot cairan putih banyak sekali ke atas, kemudian jatuh. Sebagian mengenai rambutku, sebagian jatuh lagi ke pahanya.
Di TV ku lihat si cewek cepat-cepat memasukkan burung cowoknya ke mulut begitu orgasme. Aku menirunya. Kumasukkan burungnya ke mulutku dan kuhisap perlahan naik turun. Jodi berkata sesuatu tapi aku tidak mendengarnya dengan jelas karena dia bergetar hebat. Seluruh otot perut dan pantatnya mengejang. Kuhisap terus burungnya sampai mulutku penuh cairan putih itu. Tia-tiba burung Jodi mejadi loyo tidak bertenaga. Aku sempat bingung. Terus terlihat Jodi yang terkapar tidak berdaya.
Dia berkata lagi bahwa spermanya jangan diminum. Aku baru sadar bahw mulutku penuh sperma sampai menetes ke badanku. Rasanya aneh, hangat dan agak asin. Aku memuntahkan sperma Jodi ke wasrafel, kemudian kumur. Rasa dan sperma seakan-akan mendominasi mulutku sampai agak lama.
Kata pertama yang diucapkan Jodi waktu aku kembali adalah, “Hebatnya kocokanmu, sampai burungku mau lepas…!”
Aku agak bingung pertamanya. Baru setelah itu kusadari kalau kocokanku terlalu cepat. Hihihi. Maklum baru pertama. Saat itu perasaanku senang sekali dapat membalas “jasa” Jodi memuaskanku. Jadi kini aku dapat juga memuaskan Jodi.
Kadang kala timbul keinginan memasukkan burungnya ke dalam kemaluanku, tapi Jodi selalu menolak. Aku sendiri kalau sedang nafsu tidak mampu mengontrol diriku sendiri.
Samapai saat ini, Setelah sekian lama berlalu, pengalaman itu tidak akan pernah kulupakan. Pengalaman pertamaku mencapai orgasme tanpa kehilangan keperawanan dan pelajaran memuaskan pria tanpa berhubungan.